Mengapa
kau tak menyalahkan mereka. Mereka yang lebih mengenalku sebagai pasangannya
ketimbang sebagai kawannya. Mereka yang selalu mengaitkan namaku disetiap
langkahnya. Mereka yang selalu membuat hidupku dekat dengan kehidupannya.
Mereka yang membuat ku ada disaat dia ada.
Ku
telah menemukan yang lain tapi kau tetap sangkutkanku pada satu nama itu. Dan ujungnya
kau lagi-lagi menyalahkanku. Sampai akhirnya ku tak mengerti bagaimana alur
pikiranmu.
Kadang
ku tak mengerti apa salahku. Ku mengenalmu saja tidak, tiba-tiba kau hadir dan
menghancurkan. Ku marah, kau menyalahkan kemarahanku. Ku bertindak dianggap
pendendam. Kini ku diam, tapi malah kau usik kembali hidupku. Apa maumu?????
Terlalu
sepikah, hingga harus kau kobarkan api agar ku menemani sunyinya hidupmu. Atau
kau menginginkan bersaing denganku agar keberdaanmu dianggap oleh orang-orang
disekitarku.
Terlalu
miris rasanya ku melihatmu. Sampai rasa iba ku muncul atas dirimu yang seperti
tak pernah bahagia, seperti tak punya Tuhan. Hidupmu selalu dihantui pikiran
buruk, yang selalu takut akan kekalahan., yang hanya bisa menggantungkan
kebahagiaan pada orang lain, yang takut akan keterpurukan.
Jika
kau selalu seperti itu, SELAMAT kau akan mendapatkan gelar orang yang tak akan
pernah bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar